Kopi Kananggar
Ini kopi pertama di Kananggar. Barangkali, kopi satu-satunya, jika bukan karena perintah. Ini kopi satu-satunya di Kananggar. Barangkali, kopi satu-satunya, jika mengingat puisi itu masih ada di sini. Ini kopi satu-satunya di Kananggar. Barangkali, kopi satu-satunya, jika kau masih menyimpan luka. Ini kopi satu-satunya di Kananggar. Ah, tidak. Maksud saya, ini kopi pertama di Kananggar. Barangkali, akan ada kopi kedua, ketiga dan seterusnya, jika yang datang-singgah, yang pergi hilang, tidak lagi dipikirkan. Ini kopi di Kananggar. Diminum saat Kemarinnya sedang hujan. Diselesaikan saat hari ini turun hujan. Ini kopi di Kananggar. Ia tidak lagi pahit. Katanya, itu karena kau menambahkan gula. . . Kananggar, 6/11/25.