Posts

Showing posts from February, 2021

Mencintai dan Membebaskan; Refleksi Cinta di Hari Valentine

Image
Saat menyelesaikan tulisan ini 5 hari yang lalu, saya belum tahu bahwa umur Erich Fromm lebih tua 5 tahun dari Jean Paul Sartre. Karena itu, yang awalnya tulisan ini berjudul "Dari Om Erich Fromm Hingga Opa Jean Paul Sartre, Hanya Mau Bilang Selamat Valentine" saya ganti seperti yang terbaca saat ini.  "Makanya sebelum taruh orang pung nama dan pilih judul, riset dulu!" begitu kata-kata yang saya terima dari seseorang. Tentu, dari kata-kata itu, apa yang saya butuhkan telah ia berikan.  Tulisan ini berangkat dari sebuah ajakan pada awal Februari lalu, ketika melihat quote Nietzshce yang mengatakan cinta adalah strategi licik menjerat kebebasan orang lain. Merasa bahwa ada yang salah dalam diri saya ketika sudah m̶a̶s̶u̶k̶ ̶u̶n̶t̶u̶k̶ menjerat kebebasan orang lain, saya lantas mengiyakan saja ajakan untuk menulis edisi valentine ini.  Dan, well.... Lupakan intermezzo tanpa emosi itu. Bila tak sepakat, kita sepaket saja. Banyak yang beranggapan bahwa perka...

Akti(F)vis Selangkangan (02)

Image
                      Source: akurat.co Yah, ayah, mengapa mereka hanya diam? Apakah suaranya dibungkam ataukah amarahnya diredam? Tanya anak pada ayahnya dengan geram.  Tidak, nak. Kemudian jawab ayahnya yang ingin agar semangat anaknya tidak suram, apalagi padam. Ia tampak seperti menyimpan dendam, pada mereka yang disebut biadap paling kejam. Meski "mereka" melakukan itu dengan mata terpejam hingga menghabiskan waktu berjam-jam. Namun, ada seorang yang terluka paling parah menyebabkan lebam. Luka itu terbuat dari kagum yang kemudian menghujam. Ia pun terhukum dalam duka yang mendalam, atas dirinya yang telah hitam.  "Bukankah noda itu hitam?" Lalu mengapa mereka hanya diam, tak ingin mengakhiri? Tanya anak lagi. Apakah raga mereka yang tersisa telah mati? Ataukah mereka masih mengenang masa yang pernah mereka nikmati? Sekali lagi, tidak nak. Mereka tak bisa berbuat banyak. Meski mereka punya hak, tapi mereka...