Berasnisasi, Berasnya Langka, Siapa Cari Sensasi?

"Pulaunya terindah dunia, tetangganya punya lahan food estate, eh, berasnya susah dicari." Sebagai seorang anak yang lahir, besar dan kemudian nantinya akan mati di era berasnisasi yang sudah mengakar sejak order baru, saya mendapat dogma turun-temurun bahwa makan apapun, belum lengkap tanpa makan nasi. Dan, ya, saya merasakan itu belum lengkap karena setelah makan apapun, rasanya ada yang kurang kalau tidak makan nasi. Minggu kemarin, mama bilang, "ambu ta manahu dhuppa uhu. Manahu ha yiadha bha dha karara." (Jangan masak nasi dulu. Masak ini sukun saja). Ini lantaran beras persediaan kami sudah habis. Di toko-toko tempat biasa kami membeli beras, juga tidak ada. Ke pasar yang jaraknya kurang lebih 12 kilometer, pun sukar ditemukan. Pak polisi di group X bilang, ini sudah berlangsung 1-2 Minggu yang lalu. Ya, Tuhan. Seasyik ini jawaban seorang politisi. Sudah berminggu-minggu, masih dibiarkan saja. Maka pantas saja, seseorang dalam akun facebooknya me...