Memory Luka Lama
Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya
Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba tuk satukan
Mungkin cobaan tuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan
Penggalan lirik lagu dari Mike Mohede tersebut sedikit memperjelas, bahwa tulisan ini kutulis bukan untuk menghakimimu, melainkan kutulis untuk merangkul "KAUM PATAH HATI" yang masih ragu untuk berbagi kisah. Tetaplah kuat dan saling menguatkan sahabatku dan jangan ragu untuk berbagi sedih, sebab patah hatimu tak pernah sendiri karena Aku juga pernah merasakannya.
Dan mungkin lewat tulisan ini pula, aku hadir bukan untuk menyelamatkanmu, membebaskanmu, dan mengeluarkanmu dari rasa "Berharap yang berlebihan" pada sosok yang kau cintai dan kau sayangi layaknya seorang kekasih. Tetapi sekali lagi, aku hanya ingin membuatmu sadar bahwa kau sedang menyelami luka lebih dalam lagi sebab kedekatan seperti itu akan membunuh akal sehatmu secara perlahan.
Mungkin tawa dan tangis hanya sebagai penghias diri agar tak kaku ketika ditanya "mengapa kau sendiri?" bukan pula perasaan tanpa arti, tapi hatimu sendiri tak akan pernah bisa kau hindari. Karena itu, saat rasa mulai pudar dan saat kau mulai melangkah bersama kenangan, aku tahu, cukup untuk mengerti apa arti hati yang terluka oleh rasa yg tak bertuan.
Mungkin tawa dan tangis hanya sebagai penghias diri agar tak kaku ketika ditanya "mengapa kau sendiri?" bukan pula perasaan tanpa arti, tapi hatimu sendiri tak akan pernah bisa kau hindari. Karena itu, saat rasa mulai pudar dan saat kau mulai melangkah bersama kenangan, aku tahu, cukup untuk mengerti apa arti hati yang terluka oleh rasa yg tak bertuan.
Dan tahukah kamu? Aku pernah menanyakan kabarmu lewat angin, tapi angin menjawabnya dengan begitu kencang. Aku pernah menanyakan kabarmu lewat hujan, dan hujan pun berkata bahwa kau telah bahagia di luar sana.
Ah, sial!!!
Padahal, aku hanya ingin melihatmu tersenyum padaku sekali lagi karena separuh dari semangatku pernah ada dalam senyummu yang merekah. Tapi aku tahu bahwa tak mungkin mengharapkan senja tinggal lebih lama jika datangnya bersamaan dengan mendung.
Lantas apakah kau tahu saat kau tertawa bahagia bersamanya, ada Aku di sini yang juga tertawa dan menangis bersama luka??? Tidak. Kurasa itu tidak akan pernah terjadi. Karena kau tidak akan pernah lagi menanyakan kabar tentangku. Sebab, Aku telah menjadi lelaki penikmat rindu, penunggu waktu dan pengagum senja sampai akhirnya kau kembali lagi.
Lantas apakah kau tahu saat kau tertawa bahagia bersamanya, ada Aku di sini yang juga tertawa dan menangis bersama luka??? Tidak. Kurasa itu tidak akan pernah terjadi. Karena kau tidak akan pernah lagi menanyakan kabar tentangku. Sebab, Aku telah menjadi lelaki penikmat rindu, penunggu waktu dan pengagum senja sampai akhirnya kau kembali lagi.
Mungkin Aku terlalu nyaman untuk mendengarkan kisah. Ya, sebuah Kisah tentang mendapatkan hatimu yang tak pernah kurasakan. Hanya segelintir senyuman dibibir dan nada tawa yang dia lepaskan saat bersama. Rasanya, aku tertikam tanpa belati. Tapi perih tetap kurasa.
Sadis bukan??? Mencungkil ingatan yang telah berlalu yang ingin kulupakan, tapi mustahil tanpa adanya perubahan dalam hatiku. Semakin dilupa semakin terbanyang. Semakin terbayang semakin teringat. Hingga akhirnya tak terlupakan. Dan aku pun lupa bahwa kau pernah datang kepadaku dengan luka, kemudian pergi meninggalkan luka. Hingga akhirnya aku sadar, bahwa hadirmu adalah keberadaan dalam kehilangan. Setia dalam ucapan, namun berpaling kala petang berganti malam seperti janjinya yang telah terabaikan.
Untukmu masa lalu yang ingin kulupakan. Aku memang suka dingin. Tapi bukan dari sikapmu. Seperti aku yang menyukai hujan. Tapi bukan dari matamu. Sadarkah kau, bahwa setiap kata yang kau ceritakan tentang dia, saat itu juga aku terluka??? Kini kau hanyalah sosok yang hadir dalam jiwa dan melebur bersama kenangan, menghilang bersama cerita yang membekas menjadi luka, kemudian menjelma menjadi goresan sejarah yang pernah aku perankan, dan anomali yang tak pernah kukenal. Sebab Sesederhana apapun Aku ingin membahagiakanmu pikiranku akan serumit kau bahagia bersamanya.
Seperti mendung seharian yang tak menurunkan air hujan. Sebenarnya kita sudah terbawa rasa tapi tak ada kepastian. Ah, mungkin hanya aku saja yang terbawa rasa. Aku sadar bahwa kau sepertinya hanya memberi rasa nyaman sesaat kemudian meninggalkan perih. Atau mungkin karena aku menemukanmu tak seperti kau menemukannya. Terima kasih telah menjadikanku singgahan hatimu.
Sadis bukan??? Mencungkil ingatan yang telah berlalu yang ingin kulupakan, tapi mustahil tanpa adanya perubahan dalam hatiku. Semakin dilupa semakin terbanyang. Semakin terbayang semakin teringat. Hingga akhirnya tak terlupakan. Dan aku pun lupa bahwa kau pernah datang kepadaku dengan luka, kemudian pergi meninggalkan luka. Hingga akhirnya aku sadar, bahwa hadirmu adalah keberadaan dalam kehilangan. Setia dalam ucapan, namun berpaling kala petang berganti malam seperti janjinya yang telah terabaikan.
Untukmu masa lalu yang ingin kulupakan. Aku memang suka dingin. Tapi bukan dari sikapmu. Seperti aku yang menyukai hujan. Tapi bukan dari matamu. Sadarkah kau, bahwa setiap kata yang kau ceritakan tentang dia, saat itu juga aku terluka??? Kini kau hanyalah sosok yang hadir dalam jiwa dan melebur bersama kenangan, menghilang bersama cerita yang membekas menjadi luka, kemudian menjelma menjadi goresan sejarah yang pernah aku perankan, dan anomali yang tak pernah kukenal. Sebab Sesederhana apapun Aku ingin membahagiakanmu pikiranku akan serumit kau bahagia bersamanya.
Seperti mendung seharian yang tak menurunkan air hujan. Sebenarnya kita sudah terbawa rasa tapi tak ada kepastian. Ah, mungkin hanya aku saja yang terbawa rasa. Aku sadar bahwa kau sepertinya hanya memberi rasa nyaman sesaat kemudian meninggalkan perih. Atau mungkin karena aku menemukanmu tak seperti kau menemukannya. Terima kasih telah menjadikanku singgahan hatimu.
Cinta kadang tak selucu itu. Ada banyak rindu dan harapan untuk kamu yang aku tunggu. Tapi aku bisa apa?? Selain duduk dan merindukanmu tanpa arah. Entah siapa yang salah atas berakhirnya cerita kita, yang jelas kau hanya akan tahu bahwa kita hanyalah sebatas teman yang saling memendam perasaan tanpa berani mengungkapkan sampai akhirnya kita berusaha saling melupakan.
Dan sebagai insan yang pernah menjadi singgahan pelarian hanya sebatas teman tak sampai pacaran, hanya menghibur tapi tak memperoleh perasaan, aku ingin membuat cerita baru bersamamu, bukan membahas cerita tentang mantanmu. Tapi percayalah, aku akan datang ketika kau menangis karenanya dan akan pergi ketika kau tersenyum bersamanya. Sebab, tujuanku bukan untuk memilikimu, tapi memastikanmu bahagia sampai titik akhir perjuanganku.
Dan sebagai insan yang pernah menjadi singgahan pelarian hanya sebatas teman tak sampai pacaran, hanya menghibur tapi tak memperoleh perasaan, aku ingin membuat cerita baru bersamamu, bukan membahas cerita tentang mantanmu. Tapi percayalah, aku akan datang ketika kau menangis karenanya dan akan pergi ketika kau tersenyum bersamanya. Sebab, tujuanku bukan untuk memilikimu, tapi memastikanmu bahagia sampai titik akhir perjuanganku.
Mungkin lewat tulisan ini, kau akan mengerti bahwa aku tak bisa mengungkapkan perasaanku. Karena saat aku serius kau hanya menganggapnya sebagai candaan. Tapi lewat tulisan ini pula, aku ingin menyampaikan bahwa sampai detik ini, namamu masih istimewah dihatiku. Dan ketahuilah, Aku masih di sini untuk setia.
Dan untukmu kawan, sebagai insan yang pernah merasakan hal serupa, hanya satu pesanku, semakin kamu berharap semakin takut pula yang kau rasakan. Berilah harapan kepada siapa yang memberimu kepastian. Sedih, senang dan pedih semuanya pasti. Ekspresikan semuanya itu, tapi jangan terlalu larut karena kau pun akan semakin larut dalam kenangannya.
Salam dariku pelabuhan rapuh yang selalu menjadi pemberhentian luka baru.
By: Yon's Hunga
Dan untukmu kawan, sebagai insan yang pernah merasakan hal serupa, hanya satu pesanku, semakin kamu berharap semakin takut pula yang kau rasakan. Berilah harapan kepada siapa yang memberimu kepastian. Sedih, senang dan pedih semuanya pasti. Ekspresikan semuanya itu, tapi jangan terlalu larut karena kau pun akan semakin larut dalam kenangannya.
![]() |
Yons Hunga |
Salam dariku pelabuhan rapuh yang selalu menjadi pemberhentian luka baru.
By: Yon's Hunga
Comments
Post a Comment