Posts

UMKM (Usaha Menengah Kepada yang Menengah)

Image
Barangkali, di antara kita sudah tahu, bahwa UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Namun, pernahkah kamu? Ketika melihat berbagai festival yang mengatasnamakan UMKM, yang hadir malah para pelaku usaha menengah ke atas. Festival-festival yang melibatkan tenun ikat Sumba, misalnya.  Para pengrajin, yang adalah pengusaha mikro dan kecil, hampir tidak dilibatkan. Barangkali inilah alasannya dibalik para pengrajin tidak mendapatkan uang sebanyak penjual kedua-ketiga dan seterusnya. Lihat! Mereka yang tidak capek-capek menenun, adalah yang paling mendapatkan panenan yang melimpah.  Lantas, apa yang salah dengan itu? Mengapa pengrajin tenun yang mulai dari nol, penghasilannya tidak sebanyak penjual kedua-ketiga? Mengapa harga kain Tenun Ikat Sumba mahal-mahal? Menjawabi pertanyaan di atas, saya kira, kita bisa memulainya dengan price theory di mana para pelaku-pelaku ekonomi terkecil (konsumen, produsen, pemilik sumberdaya) dalam suatu perekonomian ...

Mencintaimu Bukanlah Pengakuan Dosa

Image
Pujian itu masih kupelihara. Ia masih ada, tersimpan bersama kekaguman yang nyata - seperti saat sedia kala, ketika hati menginginkan kehadiranmu. "Aku akan menua bersamamu," itu adalah janjiku, bukan hanya kuberikan padamu, tapi juga kepada usaha, niat yang kutanam dan terlebih pada hatiku.  Sejauh ini, aku telah berada di sini, di tempat paling dalam, tempat di mana hatiku kau kubur. Di tempat ini, egoku tak ada lagi. Ia telah mati, seiring bertumbuhnya rasa ini untukmu. Kuharap, ini akan bertahan selama yang kamu inginkan, sebab aku akan mempertahankannya, meski kelak kau kan mengusirku.  Pilihanku, bukan semata karena aku yang meminta, tapi juga turut serta dibumbui oleh doa dan keinginanmu. Maka, bersamamu, bukan semata untuk keindahan itu sendiri, tetapi juga bersama suka duka, yang kita carikan solusinya bersama.  Bukankah, bersama dengan orang yang paling kau sayangi adalah salah satu keindahan semesta yang tak bisa kau dustai? Dan itu membantu menyada...

Kakek Membaca Cerita Rakyat Sumba

Image
"I Rambu Kahi Kapuala," kata kakek saat membaca satu judul cerita rakyat Sumba dari bukunya bapa dosen, Retang Wohangara. "Nggarra wanna ka na kapuala, bhoku?"¹ "Bhe ma-pongu dhuya ni. Ma-pongu nda lu-langa ya."² Hari masih teramat pagi, saat saya menawarkan untuk membaca buku yang baru saja saya peroleh beberapa waktu lalu. "Ninya na mbuku na ma pa-hillu humbangu, bhoku,"³ kata saya saat kakek dan saya menikmati secangkir minuman penghangat berupa kopi dan teh untuk kami masing-masing. "Mbuhangu pa-mbaca ya?"⁴ Tanpa menunggu aba-aba darinya, saya lalu pergi mengambil buku yang saya maksud. Segel pertama buku ini dibuka oleh kakek. Sebab, saat mengambil buku ini di SMP Katolik Anda Luri, hingga pagi tadi, saya belum ada waktu untuk membuka segel buku ini, lalu membaca isinya. "Ai ku-ngandi ayaka latti na kaca mata-nggu kangiau," sesal kakek saat menerima buku ini.  Waktu saya mengambil buku ini di ibu kepsek SMP An...

untuk S(aya)

Image
📷: Screenshot dipinjam dari seseorang  Ini tulisan panjang ke sekian yang berhasil kutulis untukmu. Sebuah tulisan yang cukup berumur panjang, sebab ia bertahan di sini, hingga kau baca. Entahlah, kau benar-benar membacanya atau hanya sekadar lewat di beranda media sosialmu. Ah, bukan. Di status WhatsApp yang kau sering skip. Aku masih ingat, beberapa waktu lalu, aku sempat membaca penggalan puisi yang pernah kau buat untukku. Kata-katanya sama persis dengan yang pernah terkirim lewat Short Message Service, kala jaringan seluler hanya mengizinkanmu berkirim pesan lewat SMS. Geser sedikit mati, kata orang-orang membuat akronim sembarang dari GSM, tapi tidak demikian dengan hp senter yang selalu penuh dengan signal hingga membuatmu sempat-sempatnya berkirim puisi. "Jika nanti temu kita untuk seteru, maka biarkan itu menjadi candu  Percakapan kita adalah sayap bagi kupu-kupu yang bermain di antara tembok bisu Kelak, saat kita menjadi asing di bibir kota  Jangan ...

Kemarin Bapak Berulang Tahun

Image
"Buah jatuh tak jauh dari pohonnya." Barangkali, pepatah di atas bisa menjadi awal yang baik untuk tulisan ini. Tentu saja, bila tidak cocok, saya akan memaksakannya untuk cocok-cocok saja. Sebab, itulah yang kemudian terbaca di sini, bukan? Saya mengutip pepatah itu lantaran menyaksikan perayaan ulang tahun bapak, yang, tentu saja bapak tidak tahu bahwa ia sedang berulang tahun. Setidaknya, sipit sedikit dengan saya, yang, tidak merayakan ulang tahun. Maka, benarlah pepatah itu, bukan? Pukul 21.35 kemarin, saya dan kakak saya merencanakan "perayaan kecil-kecilan" untuk ulangtahun Bapak. Rencana awalnya, adalah saya dengan kakak pertama, sebab semuanya dalam rumah tidak ada yang tahu, bahwa bapak sedang berulang tahun pada 15 Juli. Lalu saya disuruh memanggil mama. Dan, jadilah mama yang akan membawa kue ulangtahun untuk bapak.  "Ndappa pi-mbunya ba ulangtahun nggia,"¹ kata bapak. Ia sama sekali tidak tahu bahwa ia sedang berulang tahun. Singka...

Sayen dan Konflik Agraria di NTT

Image
Sebut saja judulnya demikian. Walaupun, isinya tidak akan membahas kata-kata setelah konjungsi 'dan'. Dan, ya. Saya bingung memulainya dari mana. Namun, karena hari ini hujan dan bulan Juni masih tinggal sebentar lagi berakhir, saya akan memulai tulisan ini begini: Hujan Bulan Juni benar-benar tiba hari ini. Ia datang sejak pukul empat telah menghabiskan setengahnya hingga pukul lima lebih sedikit. Cukup deras memang, tapi dirindukan oleh buciners karena provokasi opa Sapardi.  Sepeninggalan Hujan Bulan Juni, sore menjadi benar-benar sepi. Pun demikian dengan dingin yang menghantui. Belum lagi senja pukul lima kesayangan orang-orang tidak lagi menampakkan diri. Maka, ngopi saja tidak cukup bagi saya untuk menghangatkan diri dari cengkraman dingin. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk nonton.  Kemudian, pilihan saya jatuh pada film Sayen, sebuah film besutan sutradara, Alexander Witt yang merupakan film bergenre Action Thriller. Sayen berkisah tentang seorang gadi...

The Magician's Elephant

Image
"Believe is a great and invisible thing. It comes over us like sleep. We strungle along the edges, fighting it for reasons we can not name, until, as with sleep, we lose ourselves. We stoped and we restorated." ~ Fortune Teller Film animasi ini berkisah tentang Peter, seorang anak yatim-piatu, yang ditinggal mati oleh kedua orangtuanya saat terjadi perang. Ia kemudian dibesarkan oleh seorang prajurit veteran perang, Vilna Luts yang mengajari Peter cara bertahan hidup ala prajurit seperti dirinya.  Suatu hari, Peter disuruh pergi membeli ikan dengan uang hanya satu koin pemberian Vilna Luts. Namun, saat hendak membeli ikan kecil, uang koinnya jatuh. Dari sinilah awal mula Peter bertemu Fortune Teller, seorang peramal yang meramalkan bahwa saudari perempuannya Peter masih hidup. Di sini, konflik yang membawa Peter berpetualang muncul, selain konflik Peter dengan Vilna Luts, ayah angkatnya seorang prajurit veteran yang tidak mempercayai mimpinya. Pertanyaan Peter pad...