Mimpi yang Pernah


Saya pernah bermimpi. Beberapa kali, beberapa hari. Berkali-kali. Mimpi yang sama, untuk orang yang sama. 

Saya pernah bertemu. Di dunia nyata. Dalam waktu yang berbeda. Dua orang berbeda, bertemu pada kesempatan yang berbeda.

Mimpi yang kemarin dan yang kemarin dan kemarin, telah dibayar lunas hari ini. Malam ini. 

Ia kembali. Semoga ia tak kembali. Dalam mimpi. Tapi di dunia nyata. Yang nyatanya, ia belum kembali. Semoga.

Terima kasih mimpi. Terima kasih nyata. Keduanya telah memberi detak pada nadi. Dan hati. 
.
.
📷: Pinggir Jalan Raya Sesetan, beberapa bulan setelah kita pernah di sana. Setelah mimpi, setelah nyata.
.
.
Denpasar, 30 Mei 2021. Saat bertemu mimpi dalam kesempatan yang sengaja diatur.

Comments

Popular posts from this blog

Buah Nahu, tapi Bukan Buah Sekarang

Menggali Akar Kekerasan Seksual di Waingapu: Normalisasi Konten Seksis di Media Sosial sebagai Pemicu yang Terabaikan?

NATAL TANPAMU (MAMA PAPA)